Penyakit Jantung Pada Kehamilan

Penyakit jantung pada kehamilan- penyakit jantung merupakan suatu pebyakit yang berbahaya jika terja saat hamil. Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian maternal. Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai penyakit jantung pada kehamilan. Kehamilan merupakan suatu kondisi yang di idamkan oleh setiap wanita, tetapi apa yang akan terjadi jika penykit jantung diderita oleh calon ibu.

Keperluan janin akan oksigen dan zat makanan akan berlangsung dan bertambah saat janin berada di dalam kandungan yang dipenuhi oleh darah ibu. Pada saat kehamilan maka jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa jantung dan di alirkan keseluruh bagian tubuh termasuk mengalirkan darah ke janin untuk memenuhi kebutuhan janin. Keadaan inilah yang menyebkan terjadiny perubahan pada sistem kardiovaskuler pada saat kehamilan yang masih dalam batas fisiologis. Perubahan sistem kardiovaskuler terutama disebabkan oleh terjadinya pembesaran pada uterus yang menekan diafragma sehingga menyebabkan pembuluh darah jantung menjadi lebih besar dan melengkung.

Dua minggu setelah melahirkan merupakan suatu periode penyesuaian volume plasma untuk kembali pada keadaan sebelum hamil. Kondisi jantung yang normal akan mudah menyesuaikan dengan keadaan tersebut, akan tetapi akan berbeda keadaannya jika kondisi jantung sedang sakit. Penyakit jantung pada kehamilan dapat menyebabkan terjadinya persalinan pretrm dan terhambatnya pertumbuhan janin didalam kandungan. Resiko pada ibu dan janin perlu diwaspadai jika penderita jantung menglami sianosis dan kapasitas fungsional yang buruk.

 
Penderita jantung sebaiknya berkonsultasi pada dokter sebelum memutuskan untuk hamil. Penderita sindroma Eisenmenger’s mutlak tidak dianjurkan untuk hamil karena dapat mengancam keselamatan ibu dan janin. Lakukan pemeriksaan rutin saat hamil karena ibu hamil harus selalu dalam pemantauan tenaga kesehatan selama masa kehamilan.

Gejala yang timbul pada penderita penyakit jantung pada kehamilan adalah Gejala dan tanda yang biasa ditemui adalah ortopnea yang berat, dispnew, paroxysmal nocturnal dyspnea , nyeri pada bagin dada , batuk yang kronis dan lama , hemoptisis , jari tabuh dan sianosis , edema persisten pada ekstremitas atas maupun bawah, peningkatan aliran darah pada vena jugularis , bunyi jantung I yang keras atau sulit didengar.